Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Menangislah

Barangkali, semua itu memang perlu selesai. Tidak perlu lagi ada keluh dan resah yang perlu kamu pikirkan. Biarkan seluruh bagian tubuhmu istirahat. Lepaskanlah semuanya pelan-pelan. Jangan. Jangan buru-buru. Semuanya. Tidak boleh ada yang terlewat. Satu persatu. Sampai semuanya habis. Kalau mau: menangislah. Dan tolong, jika kamu ingin menumpahkannya dipelukanku, kuharap itu semuanya. Tanpa ada sisa. Aku tidak akan tega melihat kamu tersedu jika menangis. Akan tetapi, aku lebih tidak tega jika keluhmu, resahmu, tidak bisa kamu selesaikan. Menangislah. 

Dua Puluh Lima

Terinspirasi dari 25 gerai makanan dan minuman di Kantin Sastra Entah sebuah kebetulan atau tidak, aku selalu terikat dengan apapun yang berjumlah dua puluh lima. Begitu juga tulisan ini, sengaja aku tulis karena usiaku genap memasuki angka dua puluh lima. Beberapa bulan sebelum usiaku genap dua puluh lima, aku masih berada jauh dari sini. Jauh. Jauh sekali. Entah takdir apa yang membawaku hingga sanggup terbang ke tempat berbentuk bundar ini, dengan dua puluh lima rak-rak berisi makanan beserta penjaganya yang berbeda-beda. Aku juga selalu ingat bahwa di atas beberapa rak-rak yang berjejer rapi mengelilingi tempat berbentuk bundar ini, terdapat mesin yang kukenal mampu mencabut nyawaku tanpa sedikitpun mengizinkanku untuk mengucapkan salam perpisahan pada dunia sedikitpun, sepatah katapun. Aku bermigrasi bersama kawananku. Berjumlah lima kepala regu, aku adalah salah satunya, dengan masing-masing empat anggota regu. Sampai tulisan ini ditulis, sebenarnya aku tidak