Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Hargailah proses

Siang itu mega mendung memayung Batu dan tanah asik bersanding berduaan Batu yang diam membuat tanah tak tahan Diajaknya batu berbincang "Untuk apa kamu berada disini, disampingku?" Batu tetap diam Membatu Kemudian menatap tajam mata tanah tak dijawab pertanyaan tanah Tanah tak menyerah ia kembali berbicara "Kau tahu bagaimana manusia diciptakan? ia bermula dari diriku yang segumpal kemudian berubah menjadi cairan yang ditanam dalam rahim seseorang berjenis kelamin perempuan yang kekuatannya sangat sulit ditandingkan" Tanah kelelahan batu tidak bergeming apalagi menggumam Tanah tetap tidak mau menerima kekalahan mulutnya kembali menggumam "Setelah lahir  dari rahim bernama perempuan Manusia tumbuh dan berkembang menerima banyak pelajaran pengalaman, angka, huruf guru, teman, kesibukan..." Tanah menarik nafas panjang Menunggu batu mengucapkan tanggapan Sedangkan batu tetap diam Tanah tak tahan ia membentak "R

Wiji Thukul dalam Teka-Teki yang Ganjil

Ketika seni diartikan sebagai suatu hal indah yang diungkapkan, Wiji thukul memberikan penafisiran berbeda, sebagai seorang penyair ‘pemberontak’, ia mendefinisikan puisi (yang merupakan bagian dari seni) sebagai sebuah rasa bebas dan aktif. Bebas dalam artian mampu mengungkapkan dan menyeruakan apa yang dilihat dan dirasakannya, tidak diam dibungkam orang lain  yang tidak menerima jika hal tersebut (apa yang dilihat dan dirasakan) diungkapkan ke khalayak luas. Sedangkan aktif sendiri, diartikan sebagai mampu membaca situasi, memberitahu orang lain, berbicara, bergerak, tidak diam.             Penyair bernama asli Wiji widodo ini lahir di desa kecil di solo pada tanggal 26 agustus 1963, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai tukang becak dan buruh. Anak sulung dari tiga bersaudara ini lulus pendidikan menengah pertama pada tahun 1979. Kemudian melanjutkan ke sekolah menengah karawitan Indonesia, sayangnya dalam menempuh pendidikan tersebut Wiji thukul di drop out. Menulis puisi s

Rindu

Aku rindu sungguh rindu Saat mengajakmu menikmati resah Dengan lirihnya kau bernyanyi Menghilangkan penantian yang bosan Menyanyikan nyanyian sakral tentang surga Ya surga itu Semoga kita nanti bisa mengulangi hal-hal indah di sana